SELAMAT DATANG DI SMK NEGERI PASIRIAN LUMAJANG

Jumat, 08 Oktober 2010

Rem Cakram Vs Rem Tromol

Pertanyaan ini seringkali menyambangi hati para bikers. Beberapa varian sepeda motor bebek 4tak tanah air telah mengadopsi rem jenis cakram pada roda belakangnya. Yaitu pada New Honda Supra X 125 R dan Suzuki Shogun SP. Masing-masing jenis rem baik rem cakram maupun rem tromol, mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Rem cakram mempunyai daya melepaskan panas yang lebih baik dari rem tromol. Karena rem cakram bersifat terbuka. Piringan cakram diapit oleh master rem. Piston pada master rem bertugas menggerakkan kampas untuk mengerem. Pada rem cakram, ketika kita tarik tuas rem (pada rem depan) atau injak pedal rem (pada rem belakang), pompa hidraulik bekerja mengalirkan minyak rem untuk mendorong piston rem menggerakkan kampas rem. Inilah sebabnya sistem pengereman menggunakan rem cakram disebut cakram hidraulik. Kelebihan rem cakram yaitu lebih pakem ketimbang rem tromol. Posisi kampas rem harus pas agar tidak seret. Kekurangannya, terkadang jika dipasang pada roda belakang, roda sering mengalami selip. Namun gejala ini sepertinya tidak terjadi pada Honda Supra X 125 dan Shogun SP. Karena mereka memakai rem Nissin bawaan pabrik. Yang membuat selip atau sliding, ketika kita mengadopsi sistem pengereman Satria R120.

Di sisi lain, meskipun rem tromol kalah pakem, rem tromol lebih aman. Karena sistem pengeremannya tertutup. Sehingga sistem pengereman lebih aman di kala hujan karena lebih sulit kemasukan air. Yang kedua, kekuatan pengeremannya lebih merata pada bagian tromolnya sehingga cenderung tidak menimbulkan gejala sliding.

Kelebihan inilah yang menyebabkan rem jenis tromol masih dipertahankan. Tidak mudah selip dan tidak kemasukan air. Cocok pula untuk pengemudi pemula. Kalau memakai rem cakram pada roda belakang, sebaiknya skill berkendara harus bagus agar laju motor tetap terkendali meskipun sliding. Ketika berkendara saat hujan, otomatis permukaan rem cakram basah terkena air. Ini menyebabkan menurunnya kinerja sistem pengereman.

3 komentar: